<span;>Sepasang kakak beradik, Jhofran Chaya (5) dan Amira Chaya (3), tewas setelah memakan buah beracun yang mereka ditemukan di kebun sang nenek.
<span;>Keduanya diduga mengira buah berwarna merah itu apel dan awalnya baik-baik saja. Tapi sekitar satu jam kemudian, keduanya mulai muntah dan kejang-kejang.
<span;>Penduduk lokal menyebut buah merah itu <span;>bola de toro, <span;>dari sebuah pohon yang bisa tumbuh hingga sepuluh kaki.
<span;>Insiden itu terjadi di desa Montecitos, Kolombia, pekan lalu.
<span;>Kedua kakak beradik itu dibawa ke rumah sakit dan sempat menerima perawatan selama dua hari sebelum akhirnya meninggal.
<span;>“<span;>Anak laki-laki saya makan enam buah dan anak gadis saya makan empat buah,<span;>” ujar sang ayah.
<span;>Karena kondisinya semakin parah, Amira dilarikan ke ICU, namun ia meninggal terlepas dari upaya yang diberikan rumah sakit.
<span;>Sang ayah lalu memboyong anak laki-laki nya ke rumah sakit yang lebih baik di Kota Cucuta. Namun, bocah malang itu menderita serangan jantung dalam perjalanan dan tewas.
<span;>Setelah insiden itu, komisaris polisi desa, Jesus Emilio Sanchez, memerintahkan semua orang di desa untuk menyingkirkan tanaman <span;>bola de toro <span;>dari properti mereka.
<span;>Jika polisi menemukan keberadaan pohon ini di rumah warga, mereka akan dikenakan denda.
<span;>