Menurut Lula, Zelenskyy seharusnya bisa mencegah skala perang meluas di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Lula saat ia diwawancarai oleh majalah Time yang diterbitkan pada Rabu (4/5).
“Saya melihat presiden Ukraina, berbicara di televisi, mendapat tepuk tangan meriah dari semua anggota parlemen Eropa. Orang ini, sama seperti Putin, bertanggung jawab dalam perang ini,” kata dia, dikutip The Guardian.
Lula mengatakan bahwa Zelenskyy harusnya mengurungkan niatnya untuk bergabung ke NATO dan melakukan negosiasi dengan Putin untuk mencegah konflik.
Dalam wawancara itu, Lula juga sempat menyindir Zelenskyy terkait latar belakangnya sebagai seorang komedian.
“Kita seharusnya melakukan percakapan yang serius. Oke, kamu adalah komedian yang hebat. Tapi jangan biarkan kami berperang hanya agar kamu bisa muncul di televisi,” kata Lula, dilansir France 24.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga menjadi sasaran kritik Lula. Pada kesempatan wawancara itu, Lula menyampaikan bahwa Biden seharusnya melakukan lebih banyak negosiasi dengan Putin.
Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan politik yang besar dan seharusnya kekuatan itu dapat dimanfaatkan untuk mencegah perang bukan malah memicunya.
“Amerika Serikat memiliki pengaruh politik yang besar. Biden seharusnya menghindari perang, bukan malah memicunya. Biden bisa saja naik pesawat ke Moskow untuk berbicara dengan Putin. Ini adalah sikap yang seharusnya dilakukan seorang pemimpin,” tambahnya, dilansir Al Arabiya.
Uni Eropa menurut Lula seharusnya dapat mencegah perang dengan menyatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO. Uni Eropa dan Amerika Serikat juga seharusnya membantu penyelesaian permasalahan dengan Rusia melalui negosiasi.
“Putin seharusnya tidak menginvasi Ukraina. Tapi bukan hanya Putin yang bersalah. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga bersalah,” kata dia, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Saat memimpin Brasil pada periode 2003-2010, Lula menggambarkan dirinya sebagai ‘pembangun jembatan’. Saat itu, ia aktif menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang dikenal saling berlawanan, seperti Presiden Amerika Serikat George W. Bush, Hugo Chavez dari Venezuela, dan Mahmoud Ahmadinejad dari Iran.
Lula akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Brasil tahun ini. Ia digadang-gadang akan lebih unggul dari lawannya, Presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, yang berusaha untuk mengamankan periode keduanya.