Kementerian Pertahanan Belarus resmi memulai latihan militer di dekat perbatasan Polandia pada Kamis (8/9/2022). Latihan militer tersebut dilangsungkan di tengah tensi antara Rusia, Belarus dan Barat terkait berkecamuknya perang Rusia-Ukraina.
Sebulan lalu, angkatan udara Belarus sudah melangsungkan latihan militer di teritori negaranya pada fase pertama. Sedangkan pada fase kedua menggunakan pangkalan militer Rusia di Ashuluk yang tak jauh dari perbatasan Kazakhstan.
1. Latihan berfungsi mencegah kemungkinan invasi dari militer asing
Sesuai keterangan dari Kemenhan Belarus, latihan militer tersebut digunakan untuk melatih pasukannya dalam melawan kemungkinan adanya invasi militer dari negara lain. Operasi tersebut dilangsungkan di Brest dan pangkalan di dekat ibu kota Minsk dan Vitebs.
“Latihan ini akan melatih tentara kita untuk melangsungkan operasi khusus untuk membebaskan teritori yang sementara diokupansi oleh musuh” paparnya, dilansir dari RFE/RL.
Kemenhan juga menyebut latihan ini berfungsi meningkatkan kemampuan dalam mengembalikan kontrol perbatasan lewat latihan bantuan udara jarak dekat, implementasi bela diri, dan melawan komando lawan atau penyelundupan senjata ilegal.
Latihan militer ini diperkirakan akan berakhir pada 14 September dan menghadirkan sejumlah pengamat internasional yang berfungsi menunjukkan transparansi dan keinginan Belarus dalam memperbaiki kestabilan regional.
2. Terdapat 7.500 tentara yang ikut dalam latihan militer
Pada latihan militer ini diketahui terdapat 7.500 pasukan militer, 260 kendaraan tempur, dan sebanyak 30 pesawat tempur beserta helikopter. Namun, Kemenhan mengatakan bahwa pasukan dan perlengkapan militer dalam latihan tidak memerlukan arahan dari OSCE.
Pada Juli lalu, Presiden Alexander Lukashenko sudah mengklaim bahwa NATO tengah mempersiapkan perang di Eropa Timur seiring dengan meningkatnya aktivitas militer dari aliansi di perbatasan bagian timur.
“Sepertinya persenjataan dan pasukan baru aliansi militer NATO tiba-tiba memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melangsungkan ekspansi ke Eropa Timur” ungkapnya dalam RT.
Sebulan kemudian, Lukashenko menyebut Ukraina sebagai ancaman keamanan nasional Belarus. Hal itu setelah Ukraina menumpuk pasukannya di perbatasan yang berujung pada memanasnya tensi kedua negara.
3. Ancaman serangan militer dari Belarus tetap kecil
Pekan lalu, pejabat militer Ukraina, Oleksiy Gromov menegaskan bahwa pasukan bersenjata Ukraina sudah siap untuk segala insiden di tengah latihan militer Belarus yang dilangsungkan di sekitar perbatasan negaranya.
Gromov juga mengatakan bahwa kemungkinan Belarus untuk melancarkan serangan ke Ukraina tetap kecil. Meskipun, Lukashenko sudah menegaskan dukungannya atas invasi Rusia ke Ukraina, dilansir dari Daily Mail.
Belarus selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Rusia yang bersedia teritorinya dijadikan sebagai lokasi untuk melancarkan serangan ke Ukraina. Bahkan, negara Eropa Timur itu juga dijadikan tempat peluncuran misil ke Ukraina.
Sumber : IDN Times