Pagi-pagi sekali di bulan Desember 2020, orang di Kediri, Jawa Timur dikejutkan dengan fenomena alam di langit. Fenomena aneh ini berupa awan yang berbentuk cincin atau kemungkinan besar mata yang besar. Gambar awan aneh itu tertangkap sejumlah warga’ Handphone.
Karena dianggap kejadian langka, foto dan video penampakan awan diabadikan. Bahkan oleh Imam itu digunakan dalam status whatsapp dengan teks Maron, Banyak, Kediri. Menunjukkan lokasi pengambilan foto awan di Desa Maron, atau di Kediri barat.
“Itu aneh. Karena baru pertama kali melihat awan berbentuk seperti ini. Ini mirip dengan cincin besar, “kata Imam. Bukan hanya dia, Namun warga lain juga melakukan hal serupa.
Tapi, seorang penduduk Pagu, Kediri Regency, mengambil gambar penampakan awan aneh di sekitar Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kediri. Dari foto ini, jauh lebih jelas menyerupai awan satu mata. Ini adalah lingkaran oval putih dengan sedikit gelap di sekitarnya. Sehingga membentuk dua garis melingkar. Sedangkan bagian dalamnya cembung dengan warna putih seperti kelopak mata.
Sementara itu, dari foto dan video yang menjadi viral di grup Whatsapp, ada foto yang terlihat sangat jelas. Ini menunjukkan tekstur awan yang aneh, yang menyerupai bentuk 'mata raksasa.’ Bulatan oval tersebut dikelilingi awan mirip kerak tanah saat kering. Fenomena ini juga menuai reaksi beragam.
Sebagai contoh, Suliyanto, seorang warga Kediri yang mengaitkan fenomena awan aneh dengan tanda berakhirnya Zaman dan munculnya Dajjal.. “Mata satu, Dajjal bangkit bersama kroninya untuk menguasai dunia,” dia berkata.
Mengenai fenomena awan aneh, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kediri (BPBD) segera berkoordinasi dengan BMKG di Juanda. BPBD mengirimkan laporan disertai foto awan yang menghebohkan.
“Jika Anda melihat bentuknya, itu terlihat seperti altocumulus (AC) awan. Ini adalah fenomena awan yang normal. Demikian kajian dari BMKG, ” jelas Saifudin Zuhri, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kediri.
Saat ditanya apakah kemunculan fenomena awan aneh di Kediri pernah dikaitkan dengan letusan Gunung Semeru di Jawa Timur atau tidak., Saifudin mengaku belum bisa memastikan. “Mungkin bisa sama, bro,” dia menyimpulkan.
Diskusi tentang posting ini