Ratusan massa atas nama umat Islam mendatangi Stadion Polres Pamekasan Jl 81 memberikan dukungan moril dan menolak rencana pemanggilan Habib Rizieq Shihab pada hari Selasa, Desember 1, 2020.
“Kami sebagai umat Islam menolak pemanggilan Habib Rizieq karena itu tidak adil, sedangkan kelompok lainnya (pemerintah) sering melakukan aktivitas serupa, tapi mereka mengabaikannya, dan tidak ada yang terjadi,” kata salah satu koordinator aksi Mohammad Saifuddin Surur.
Juga, mereka menilai rencana pemanggilan Imam Besar Front Pembela Islam (REIT) bukanlah tindakan yang indah dan cenderung diskriminatif. “Orang-orang Islam sangat tidak setuju dengan panggilan ini, dan itu jelas merupakan ketidakadilan,” dia berkata.
“Faktanya, Tuntutan kami juga sudah kami sampaikan ke Kapolri, salah satunya agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap kiai, termasuk Habib,” kata pria yang mengaku sebagai pengurus Divisi Jihad Organisasi Islam itu.
Menanggapi hal ini, Kapolsek Pamekasan, AKBP Ginanjar, mengaku sudah mengakomodasi aspirasi massa yang datang ke lembaga yang dipimpinnya. “Mereka menyampaikan aspirasinya terkait perkembangan pemberitaan di Jakarta,” kata Ginanjar.
“Sementara itu, atas tuntutan massa agar tidak membedakan antara pelanggar protokol kesehatan, kami akan terus cek di lapangan, itu saja,” dia menyimpulkan.
Sementara itu, saat mereka bubar dari Mapolres Pamekasan, Sebagian massa mampir ke kediaman keluarga Menteri Koordinator Politik RI, Urusan Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, yang terletak di Jalan Dirgahayu, Desa Bugih, Kabupaten Pamekasan. Kondisi itulah yang membuat sejumlah aparat kepolisian kewalahan melakukan pengamanan.
Namun, aksinya tidak berlangsung lama, mereka segera bubar, Padahal sempat membuat sejumlah warga di sekitar lokasi khawatir massa yang membongkar pagar rumah keluarga Mahfud MD..
Diskusi tentang posting ini