KAMI. pabrik telah mengeluarkan barang selama sebagian besar pandemi dengan harga yang sangat mendekati normal. Namun, produsen khawatir mereka mungkin tidak dapat mengimbangi sampai sebagian besar negara divaksinasi karena virus korona terus melonjak di daerah di mana banyak tanaman berada..

Perlindungan yang diberlakukan setelah gelombang awal virus tampaknya telah mencegah wabah besar yang membuat sakit ratusan pekerja dan pembuat mobil paksa., pengolah daging dan bisnis lain untuk menghentikan produksi musim semi lalu. Tetapi dengan jumlah kematian COVID-19 di negara itu semakin berkurang 300,000 dan virus menyebar di komunitas yang mengelilingi tanaman, Pengurus industri dan serikat pekerja mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mencegah virus keluar dari pabrik.

“Kami melihat peningkatan jumlah positif (uji) tarif seperti yang Anda lihat di komunitas sekitar,Kata Gary Johnson, chief manufacturing officer di Ford Motor Co., yang memiliki tentang 56,000 pekerja pabrik per jam di seluruh negeri.

Statistik Federal Reserve menunjukkan bahwa AS. keluaran industri tentang 5% di bawah level pada bulan Februari, sebelum pandemi melanda. Itu jatuh 16.5% antara Februari dan April tetapi telah pulih sejak saat itu, dipimpin oleh manufaktur mobil.

Produksi daging sapi dan babi sama-sama berjalan sedikit di bawah level tahun lalu, Ekonom pertanian Iowa State University Lee Schulz berkata.

Tetapi karena akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum banyak orang dapat divaksinasi, pabrik akan tetap rentan.

“Meskipun kami baik-baik saja sekarang, Virus ini bisa menyebar dengan cepat di berbagai daerah,Kata Mark Lauritsen, direktur divisi pengolahan makanan dan pengepakan daging untuk United Food and Commercial Workers International union. “Saya khawatir setiap hari virus ini akan meledak lagi di salah satu pabrik kami, bahkan dengan semua tindakan pencegahan yang telah kami lakukan. "

Di pabrik mobil dan pabrik di industri lain di mana serikat pekerja United Auto Workers mewakili pekerja, kasus telah meningkat sedikit sejak sekitar Halloween, tetapi hampir semuanya telah ditelusuri ke luar tanaman, kata Presiden UAW Rory Gamble.

Sejak dibuka kembali pada Mei setelah penutupan delapan minggu, tiga pekerja dari pabrik Fiat Chrysler dekat Detroit telah meninggal karena virus, meningkatkan ketakutan di antara ribuan pekerja.

Gamble mengatakan sebagian besar ketakutan datang dari informasi yang salah tentang pekerja yang tertular virus di pabrik, yang tidak benar.

“Mereka perlu memiliki pemahaman yang lengkap bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga mereka tetap aman,Kata Gamble. Karena mereka punya hak untuk takut.

Statistik tentang dampak pandemi pada industri pengepakan daging menawarkan banyak alasan untuk khawatir. Serikat UFCW, yang mewakili secara kasar 80% pekerja daging sapi dan babi nasional dan 33% dari pekerja unggasnya, setidaknya memperkirakan itu 19,800 pekerja pengepakan daging telah terinfeksi atau terpapar dan 128 telah meninggal karena COVID-19.

Karyawan seperti Donald Nix, yang bekerja di pabrik pengolahan daging babi Tyson Foods di Waterloo, Iowa, menderita tentang virus yang membuatnya absen 27 hari di musim semi dengan demam, nyeri tubuh dan sakit kepala parah.

Nix, 51, khawatir karena rekan kerja terus sakit. Selama musim semi, lebih dari 1,000 dari tanaman 2,800 pekerja terinfeksi dan setidaknya enam meninggal. “Tempat kerja saya masih berisiko tinggi. Pekerjaan saya masih berisiko tinggi," dia berkata.

Tapi raksasa industri daging - Tyson Foods, Smithfield Foods, JBS dan Cargill - berpendapat bahwa tindakan pengamanan yang diberlakukan setelah wabah besar musim semi lalu telah memungkinkan mereka membatasi penyebaran virus..

“Kami melakukan investasi besar dalam peralatan pelindung diri, perlindungan jarak sosial, dan peningkatan ukuran kesehatan dan keselamatan di seluruh bisnis kita. Kami telah melihat penurunan dramatis dalam kasus aktif yang melibatkan anggota tim kami sejak musim semi lalu,CEO Tyson Dean Banks baru-baru ini memberi tahu investor.

Tindakan termasuk kuesioner kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan suhu, layar plastik di antara stasiun kerja, peningkatan pembersihan tanaman, pengujian acak, dan penggunaan masker dan peralatan pelindung lainnya yang diperlukan. Industri menghabiskan kira-kira $2.5 miliar untuk perbaikan tersebut dan gaji tambahan bagi pekerja dalam enam bulan pertama, kata Will Sawyer, seorang ekonom protein di Cobank, sebuah bank agribisnis.

Di Ford, pabrik beroperasi sekitar 98% produksi pra-pandemi mereka. Sebagian besar pekerja yang memiliki gejala atau telah terpapar virus tetap tinggal di rumah sampai bahaya menulari orang lain berlalu, membatasi penyebarannya di tanaman, Kata Johnson. Produsen mobil mempekerjakan pekerja sementara untuk menggantikan mereka, memungkinkannya untuk menjaga jalur perakitan tetap berjalan.

Perusahaan otomotif dan pengepakan daging umumnya mengatakan kurang dari 1% tenaga kerja mereka tertular virus. Automakers and the UAW are urging workers to wear masks in public outside the plants.