Kapten Pilot Afwan, yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman terbang, bertanggung jawab atas Penerbangan Sriwijaya Air 182 ketika dilaporkan jatuh 10.000 kaki sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.
Kapten Pilot Afwan meninggalkan rumahnya dalam keadaan acak-acakan dan terburu-buru hanya beberapa jam sebelum kecelakaan itu, kata keponakannya.
Mantan pilot TNI AU, yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman terbang, bertanggung jawab atas Penerbangan Sriwijaya Air 182 saat itu menghilang.
Ferza Mahardhika mengatakan kepada BBC bahwa kemeja pamannya belum disetrika pada hari penerbangan, yang tidak seperti dia karena biasanya sangat rapi.
Memberikan penghormatan kepada Kapten Afwan-nya, dia menambahkan: “Dia orang yang sangat baik. Dia sering memberi nasehat, nasihat bijak. Dia adalah tokoh terkemuka di lingkungannya dan terkenal karena kebaikannya. Kami berduka, tetap berdoa untuk yang terbaik. Saya sangat terpukul dan tidak percaya ini terjadi. Tolong doakan paman saya dan keluarga kami.”
Foto profil pilot di media sosial adalah Superman yang sedang berdoa dengan kata 'tidak peduli seberapa tinggi kamu terbang, Anda tidak akan pernah mencapai surga jika Anda tidak berdoa '.
Pesawatnya dilaporkan jatuh lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit sekitar empat menit setelah keberangkatannya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Tim penyelamat telah menemukan reruntuhan penerbangan yang hilang, yang jatuh beberapa menit setelah lepas landas 62 orang-orang.
Perekam suara kokpit dan data penerbangan pesawat kini telah ditemukan, dengan para pejabat berharap mereka dapat menjelaskan tragedi tersebut.
Bagian tubuh dan pakaian termasuk di antara benda-benda yang ditarik dari Laut Jawa, kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto: “Kedua sinyal yang dipancarkan oleh kotak hitam terus dipantau dan sekarang kami telah menandainya.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi kita bisa mengangkat kotak hitam untuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk menyelidiki dan mencari tahu penyebab kecelakaan itu.”
Sepuluh anak termasuk di antara mereka yang berada di pesawat dan orang-orang yang mereka cintai menghadapi penantian yang menyakitkan untuk konfirmasi nasib mereka.
Diskusi tentang posting ini