Postingan Instagram terakhir seorang ibu yang tragis setelah dia naik pesawat yang hancur di Indonesia menampilkan dua anak yang tertawa dan dua emoji yang meniup ciuman.
Ratih Windania memposting gambar itu tepat sebelum dia naik Boeing 737 di bandara Jakarta yang jatuh ke laut beberapa menit setelah lepas landas.
Penerbangan internal itu 62 penumpang dan awak pesawat saat itu jatuh pada hari Sabtu.
Di samping gambar itu diberi judul: “Selamat tinggal keluarga. Kami sedang menuju rumah sekarang.”
Adik Ratih, Irfansyah Riyanto memposting foto keluarga tersebut di Instagram ucapannya: “Doakan kami.”
Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka telah menemukan potongan-potongan reruntuhan dan bagian tubuh pada hari Minggu dari perairan utara ibu kota tempat Penerbangan Sriwijaya Air SJ. 182 menghilang dalam cuaca hujan.
Foto-foto menunjukkan petugas penyelamat menarik puing-puing dari air untuk mencari korban selamat.
Warga Pulau Seribu mengaku mendengar dua ledakan sebelum menemukan barang di laut.
Surachman, seorang pejabat pemerintah daerah, mengatakan kepada Kompas TV bahwa nelayan menemukan puing-puing pesawat di perairan utara Jakarta dan pencarian sedang dilakukan..
“Kami menemukan beberapa kabel, sepotong jeans, dan potongan logam di atas air,” Zulkifli, seorang petugas keamanan, kepada CNNIndonesia.com.
Seperti puluhan kerabat putus asa lainnya, Irfansyah dilarikan ke bandara Soekarno Hatta Jakarta pada Sabtu malam setelah mendengar berita itu.
Pada hari Minggu, dia masih mengharapkan kabar baik tentang saudara perempuannya dan empat anggota keluarga lainnya dalam penerbangan itu, termasuk orang tuanya.
Kata Irfansyah: “Kami merasa tidak berdaya, kami hanya bisa menunggu dan berharap mendapatkan informasi segera.”
Dia mengatakan kerabatnya awalnya akan mengambil penerbangan lebih awal yang dioperasikan oleh unit Sriwijaya NAM Air dan dia tidak jelas mengapa itu diubah..
Kakak perempuannya dan kedua anaknya berada di akhir liburan tiga minggu dan sedang mengambil 740 km (460 mil) perjalanan pulang ke Pontianak di pulau Kalimantan Barat.
“Akulah yang mengantarkan mereka ke bandara, membantu dengan check-in dan bagasi… Saya merasa seperti saya masih tidak percaya ini dan itu terjadi terlalu cepat,” Kata Irfansyah.
Penerbangan menghilang dari layar radar beberapa menit setelah pesawat lepas landas dan mencapai ketinggian 10,900 kaki.
Pihak berwenang Indonesia mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah melacak sinyal yang kemungkinan besar dari kotak hitam pesawat.
Polisi telah meminta keluarga untuk memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi mayat yang ditemukan seperti catatan gigi dan sampel DNA.
Di rumah sakit polisi, saudara dari co-pilot Diego Mamahit mengatakan dia telah dimintai sampel darahnya.
Kata Chris Mamahit.: “Saya yakin adik laki-laki saya selamat, ini hanya untuk prosedur polisi.
“Diego adalah orang baik, kami masih percaya Diego selamat.”
Di profil LinkedIn-nya, Chris telah menulis “Saya sangat suka terbang.”
Dia dan pilot Afwan, yang hanya memiliki satu nama, memiliki hampir dua dekade pengalaman terbang komersial di antara mereka.
Seorang kerabat Afwan, yang sebelumnya menjadi pilot angkatan udara, kata Detik.com: “Kami sekeluarga masih mengharapkan kabar baik.”
Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan simpati pada hari Minggu.
Dia berkata: “Kami melakukan upaya terbaik kami untuk menemukan dan menyelamatkan para korban dan kami semua berdoa agar mereka dapat ditemukan.”
Panca Widiya Nursanti, seorang guru di Pontianak, sedang dalam penerbangan saat ia kembali setelah berlibur di kota asalnya Tegal di Jawa Tengah. Di Pontianak.
“Saya bercanda dengan mengatakan bahwa sesampainya di Pontianak kami akan makan sate bersama,” dia berkata.
“Dia menghubungi saya melalui Whatsapp di 2.05 p.m dengan tawa. Dia sudah naik pesawat dan dia mengatakan kondisi cuaca tidak bagus. Saya mengatakan banyak berdoa, silahkan.”
Diskusi tentang posting ini