Black box merupakan salah satu benda yang sangat dicari saat pesawat mengalami kecelakaan. Fungsinya untuk menyimpan data percakapan dan komunikasi terkini antara pilot dan kru serta menara kendali.
Tambahan, Kotak hitam juga dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai sensor di pesawat mengenai masalah yang dapat menjadi penyebab kecelakaan.
Kemudian, Informasi yang terekam akan digunakan sebagai petunjuk oleh pihak berwenang untuk mengungkap misteri penyebab kecelakaan.
Mengingat fungsi vitalnya, alat ini masih menggunakan teknologi lama dan masih mekanis. Meski model black box terbaru sudah menggunakan solid-state memory sebagai media penyimpanannya, Butuh waktu lama bagi tim penyelamat untuk mengeluarkan black box dari lokasi kecelakaan.
Bahkan, Kotak Hitam terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu Perekam Data Penerbangan (FDR) dan Perekam Suara Cockpit (VCR). Kedua komponen penting ini memiliki standar keselamatan tingkat tinggi yaitu kebakaran, tahan ledakan, dan mampu menahan tekanan hingga 6,000 meter di bawah permukaan laut.
Pertanyaannya adalah, mengapa komponen penting seperti Black Box tidak terhubung ke internet?
Jawabannya karena perangkat ini membutuhkan kuota dan bandwidth super besar untuk mengirimkan setiap data dan informasi penerbangan.
Sebut saja bagaimana komponen FDR bertugas menyimpan parameter penerbangan untuk yang terakhir 25 jam, sebelum akhirnya diperbarui dengan data rekaman baru. Informasi yang disimpan termasuk kecepatan, ketinggian, waktu, dan arah pesawat.
Sementara itu, VCR melakukan percakapan antara pilot dan krunya atau menara kontrol. Jangka waktu perekaman adalah dua jam, setelah itu akan terus merekam ulang dan menimpa data sebelumnya.
Artinya jika Black Box terkoneksi dengan internet secara terus menerus, Anda dapat menghitung ukuran file yang akan diunggah. Belum lagi kecepatan akses data di setiap negara atau wilayah juga berbeda-beda sehingga cara ini masih sulit diterapkan.
Meluncurkan halaman Science How Stuff Works, Black Box akan menyimpan rekaman dan data secara real-time. Namun, Menghubungkan perangkat ini ke jaringan internet tidaklah mudah.
Ada biaya yang lebih besar, selain menambahkan instrumen dan komponen lain ke semua maskapai penerbangan. Tolong dicatat, Bandwidth data menggunakan satelit juga sangat mahal. Harganya sekitar 1 per kilobyte dolar AS, Artinya data yang diunggah akan bertambah seiring waktu.
Model Black Box baru dapat merekam dan menyimpan data informasi hingga 25 jam data dalam satu loop berkelanjutan. Setidaknya mereka memantau 88 parameter seperti pengaturan kontrol kokpit, informasi mesin, waktu, dll. Perekam suara juga terus merekam suara di kokpit.
Terlepas dari kendala biaya dan instrumen digital yang masih mahal. Faktanya, itu tidak menjamin streaming digital data armada penerbangan ke cloud, terutama pada saat-saat kritis sebelum kejadian.
Mengingat transmisi nirkabel sangat rentan terhadap gangguan. Sangat mungkin data yang dikirim akan terputus atau rusak, sehingga sulit untuk mengevaluasi kecelakaan tersebut.
Inovasi Kotak Hitam
Ide pengembangan perangkat Black Box masih terus berlanjut, mengingat peran penting kotak hitam dalam dunia penerbangan. Ada sejumlah perusahaan yang mulai membawa teknologi penyimpanan data ke Black Box.
Salah satu diantara mereka, FLYHT Aerospace Solutions, berbasis di Kanada. Mereka menyediakan layanan streaming kotak hitam. Peralatan FLYHT Aerospace bahkan telah dipasang 400 pesawat terbang.
First Air Canada, adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang menggunakan sistem FLYHT. Berbeda dengan sistem kotak hitam pada umumnya, yang akan merekam data penerbangan sejak masih di darat.
Perangkat FLYHT hanya akan aktif jika terjadi peristiwa abnormal. Nantinya instrumen ini akan dengan cepat mengirimkan data ke server maskapai penerbangan untuk dianalisis dan menerapkan tindakan korektif.
“Jika terjadi kesalahan, kami dapat memberikan wawasan yang lebih cepat tentang apa yang sedang terjadi. Kita bisa mulai menyusun puzzle lebih cepat, begitu (maskapai penerbangan) dapat mengesampingkan beberapa konspirasi yang ada di luar sana,” kata seorang karyawan. FLYHT, Graham Ingham.
Perangkat streaming ini mirip dengan perangkat kotak hitam yang telah digunakan di pesawat selama beberapa dekade. Terdiri dari CVR dan FDR.
FLYHT menawarkan layanan dengan biaya sekitar AS $ 100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar per pesawat, termasuk perangkat keras dan instalasi. Bandwidth satelit juga tidak tersedia dengan harga murah $ 1 per kilobit.
Ada juga Honeywell Aerospace di Arizona, Amerika Serikat, yang bekerja sama dengan manufaktur penerbangan Curtiss-Wright Corp.. Mereka mencoba mengalirkan data penerbangan yang direkam oleh kotak hitam ke cloud melalui konektivitas internet di pesawat.
Juga bekerja sama dengan operator satelit Inmarsat untuk memastikan teknologi kotak hitam berbasis awan ini dapat diandalkan dan dapat digunakan oleh maskapai penerbangan komersial, transportasi kargo dan jet bisnis.
John Peterson, wakil presiden dan manajer umum, Honeywell Aerospace Software and Services said one option is to set a reasonable data frame and frame rate for a particular event, then speed it up. It’s like pulling a whole piece of data every five minutes to once every 15 menit, then if suddenly an event occurs, the stream will pull up the data every 100 milliseconds.
“The other way is to take a subset of the data and think of it as a continuous stream. As with data, there are lots of different ways to do it, the associated costs, and which aspects are the most valuable,” said Peterson.
Diskusi tentang posting ini