Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP-KKP), ditangkap 3 kapal penangkap ikan ilegal di perairan Selat Malaka.
Setidaknya, 2 kapal adalah kapal penangkap ikan asing berbendera Malaysia yang mencuri ikan, dan 1 Kapal Indonesia yang mengoperasikan alat tangkap pukat di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Indonesia (WPP-NRI) 571 Selat Malaka.
“Sesuai arahan Menteri, kami akan terus teguh dan menjadi yang terdepan dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan. Tidak ada kata kendor untuk memberantas pelaku illegal fishing, Kata Plt. Direktur Jenderal PSDKP-KKP, Antam Novambar dalam keterangannya, Selasa, Januari 26.
Kapal induk Malaysia pertama dengan nama KM. J HF 4631 B ditangkap pada hari Kamis, Januari 21, di posisi koordinat 01,55,198 'N – 102˚09.962’ Bujur Timur.
Adapun kapal kedua, KM. SLFA 4107 operasi alat tangkap pukat ditangkap pada posisi tersebut 02,59,184 ‘LU – 10050,609'E pada hari Minggu, 24 Januari.
Selanjutnya, Antam mengatakan bahwa 2 kapal dibawa 7 anggota kru, 3 Warga negara Malaysia, dan 4 Warga Myanmar, masing-masing. Kedua kapal tersebut bersifat ad hoc 2 lokasi, yaitu Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Belawan.
Antam menjelaskan, awalnya penangkapan kapal-kapal penangkap ikan asing ilegal diwarnai dengan kejar-kejaran dengan aparat.
“Penangkapan ini membuktikan bahwa kami tidak berpuas diri terlepas dari kondisinya. Mereka juga tidak selalu mudah ditangkap, kita bahkan harus mengejar,” kata Antam.
Kemudian, unggulan Indonesia yang ditangkap adalah KM. BAROENA pada hari Sabtu, Januari 23. Kapal diketahui mengoperasikan alat tangkap pukat tanpa dokumen perikanan yang dipersyaratkan.
Saat ini, nakhoda dan awak kapal penangkap ikan tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan lanjutan di Pangkalan PSDKP Lampulo. “Kami akan memproses semua kapal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Antam.
Melanjutkan, Direktur Pengawasan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono meminta jajarannya tetap waspada meski kondisi cuaca di laut saat ini kurang baik..
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Kondisi ini sering dimanfaatkan oleh para pencuri ikan. Karena itu, Ia telah menginstruksikan stafnya untuk melakukan operasi dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan kapal dan awak kapal.
“Penangkapan ini menjadi salah satu bukti bahwa para pelaku illegal fishing berusaha memanfaatkan celah karena dianggap tidak ada bensin di tengah kondisi laut ini.,” kata Nugroho.
Diskusi tentang posting ini