Para ilmuwan di Beijing sedang mengembangkan terapi gen baru yang dapat membalikkan beberapa efek penuaan pada tikus, memperpanjang umur mereka. Penemuan yang mungkin suatu saat dapat berkontribusi pada perlakuan serupa untuk manusia.
Metode tersebut melibatkan penonaktifan gen yang disebut kat7 yang menurut para ilmuwan merupakan kontributor utama penuaan sel. Penemuan ini dirinci dalam makalah di jurnal Science Translational Medicine pada awal Januari 2021.
Terapi spesifik yang mereka gunakan dan hasilnya adalah yang pertama di dunia, kata co-supervisor proyek Profesor Qu Jing, 40, seorang spesialis dalam anti-penuaan dan pengobatan regeneratif di Institut Zoologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China (KASUS).
“Tikus ini muncul setelahnya 6-8 bulan secara keseluruhan memperbaiki penampilan dan kekuatan cengkeraman mereka. Dan yang paling penting, mereka telah memperpanjang umur mereka sekitar 25 persen, Kata Qu.
Sebuah tim ahli biologi dari berbagai departemen CAS menggunakan CRISPR / Metode Cas9, untuk menyaring ribuan gen yang merupakan pendorong kuat penuaan sel, istilah yang digunakan untuk menggambarkan penuaan sel.
“Mereka mengidentifikasi 100 gen dari sekitar 10,000, dan kat7 adalah yang paling efisien dalam berkontribusi pada penuaan sel,” kata Qu.
Kat7 adalah satu dari puluhan ribu gen yang ditemukan di sel mamalia. Para peneliti menonaktifkannya di hati tikus menggunakan metode yang disebut vektor lentiviral.
“Kami baru-baru ini menguji fungsi gen dalam berbagai jenis sel, dalam sel induk manusia, sel nenek moyang mesenchymal, sel hati manusia dan sel hati tikus dan untuk semua sel ini kami tidak melihat ada yang terdeteksi.” Toksisitas seluler. Dan untuk tikus, kami juga belum melihat efek sampingnya, “kata Qu.
Walaupun demikian, Qu mengakui bahwa metode ini masih jauh dari siap untuk uji coba manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk pada hewan praklinis lainnya.
“Masih perlu dilakukan uji fungsi kat7 pada jenis sel manusia dan organ mencit lainnya. Itu termasuk hewan praklinis lainnya sebelum kita menggunakannya untuk mengobati penuaan manusia atau kondisi kesehatan lainnya, “dia berkata.
Qu berharap pada uji coba selanjutnya metode ini bisa menggunakan primata. Meski disadari hal ini akan membutuhkan banyak dana dan lebih banyak penelitian awal terlebih dahulu.
“Akhirnya, kami berharap dapat menemukan cara untuk menunda penuaan bahkan dengan persentase yang sangat kecil di masa mendatang,” dia menyimpulkan.
Diskusi tentang posting ini