Jika Anda datang ke Canggu dan mencari tempat yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk biasanya, sekarang kamu bisa datang ke kedungu?
Ada rumah bagi pendatang baru bernama Little Ripper Cafe, kafe telah membuat buzz di sekitar kota belakangan ini.
Jadi yang membuat Little Ripper Cafe menjadi tempat yang baik untuk Anda?

Tidak hanya untuk makan dan minum, tetapi Little Ripper juga memiliki perpustakaan kecil, di mana pengunjung dapat masuk dan membaca buku di tempat atau membawanya keluar. Tempat yang sempurna untuk bersantai dan tetap kering, dan Anda dapat menikmati secangkir teh panas saat melakukannya.
Dan Little Ripper telah meluncurkan tren donat versi mereka, dinamai SourBomb karena F Bali&Adegan B terus berkembang.
Anda bisa memilih antara gula kayu manis (Rp15.000), Krim PB & selai (Rp20.000), dan tiramisu & krim (Rp25.000).
Pemilik Little Ripper bernama Eric Chooi mengatakan donat tersebut lebih beraroma dari donat biasa.

Kata Eric, “Semua kue Little Ripper dipanggang sendiri tanpa ragi.”
Dan untuk menu sarapan lainnya, Little Ripper punya :
- Little Ripper’s Fish Cakes Benedict
Harganya sekitar Rp 4,64 atau Rp65.000, yang disajikan dengan telur rebus, bayam, kimchi hollandaise buatan sendiri, dan penghuni pertama terlihat cukup menarik. - Bubur Oat
Harganya sekitar Rp 3.92 atau Rp 55,000, yang hadir dengan vinaigrette hijau, telur rebus, parmesan, dan salad hijau, yang juga cukup populer.
Dan untuk menu makan siang, Little Ripper punya :
- Pancake Bawang Udang
Harganya sekitar Rp 5 atau Rp 70,000 - Makarel Spanyol Panggang
Harganya sekitar Rp 5 atau Rp 70,000 - Burger Ikan (Rp78.000)
Harganya sekitar Rp 5,57 atau Rp 70,000
Menu minuman terdiri dari variasi yang diharapkan dari kopi dan teh hingga jus dan smoothie, dengan harga tertinggi Rp 45,000.

Sebagai informasi, Little Ripper dimulai sebagai ruang AirBnB, yang pertama kali dibuka pada Malam Natal di 2019. Dan di seluruh 2020, tempat itu dengan cepat menjadi populer dan dipesan dengan baik.
Hingga pandemi virus corona terjadi, ada banyak pembatalan, dan membuat Eric dan istri serta rekan pemiliknya, Cheryl Koesdjojo, tetap diam selama beberapa bulan, tetapi akhirnya memutuskan bahwa mereka perlu membuka kafe.
Kafe dibuka pada Desember. 1.
Diskusi tentang posting ini