Andrew Ayer alias Andrei Kovalenko, seorang warga negara Rusia, akhirnya ditangkap bersama pasangan wanitanya, Ekaterina Trubkina. Keduanya ditangkap di sebuah vila di Umalas, Kuta Utara, Badung, Rabu, Februari 24, di sekitar 01.30 saya, waktu lokal.
Setelah penangkapan, akhirnya terungkap peran Ekaterina Trubkina, siapa mitra Andrew Ayer.
Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Polda Bali, Combes. Pol. Djuhandhani Rahardjo saat dibebaskan di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Rabu sore.
Dia menjelaskan bahwa keduanya adalah pasangan yang belum menikah. Peran Ekaterina adalah membantu Andrew melarikan diri dari Kelas 1 Rudenim TPI Ngurah Rai.
“Dimana dia berperan dalam mempersiapkan dan merencanakan proses pelarian,” katanya kepada awak media.
Secara terperinci, Peran Ekaterina dimulai dari memberikan gambaran umum tentang suasana Kelas 1 Kantor Imigrasi.
“Begitu, Dia menggambarkan situasi dan suasana di kantor imigrasi sehingga dia bisa kabur dan sebagainya,” dia menjelaskan.
Sekitar lebih dari satu jam sebelum Andrew berhasil melarikan diri pada hari Kamis, Februari 11, 2021, Ekaterina pergi menemui Andrew. Kemudian, dia memberi petunjuk pada Andrew untuk melarikan diri.
“Namun dalam proses yang lebih detail, kami menghormati proses pidana. Karena setelah ditangkap tadi malam, mereka harus didampingi oleh penasihat hukum mereka,” dia menambahkan.
Sebelumnya, buronan Interpol dari Rusia, Andrew Ayer alias Andrei Kovalenko akhirnya ditangkap.
Andrei Kovalenko, yang menggunakan alias Andrew Ayer, ditangkap di 2019 dan dihukum karena memiliki lebih dari 500 gram ganja. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara, meskipun biasanya tuntutan tersebut memakan waktu minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun penjara.
Setelah menyelesaikan kalimatnya, dia sedang menunggu deportasi ke Rusia pada Februari. 11 ketika dia melarikan diri selama pemindahan dari satu pusat imigrasi ke pusat lainnya ketika dia dikunjungi oleh rekan Rusia-nya Ekaterina Trubkina, kata polisi.
Eka Budianto, kepala divisi imigrasi Bali, mengatakan keduanya ditangkap di sebuah vila Rabu pagi setelah berpindah tempat untuk menghindari deteksi.
Mereka sedang menunggu deportasi ke Rusia. Polisi menolak untuk mengatakan tuduhan apa yang diinginkan Kovalenka berdasarkan pemberitahuan Interpol. Situs web pemberitahuan merah Interpol tidak mencantumkan siapa pun dengan nama itu.
Polisi mengatakan tidak ada yang menghadapi dakwaan tambahan di Indonesia.
Diskusi tentang posting ini