Sebagian besar dihargai karena tradisi pemakamannya yang mempesona, Tana Toraja juga merupakan tujuan yang indah. Dataran tinggi di Sulawesi Selatan ini memiliki latar belakang pemandangan pegunungan yang megah, hutan tropis yang rimbun, dan desa berornamen dengan rumah tradisional yang menawan. Wisatawan bisa memulai hari dengan menyaksikan matahari terbit dari atas awan, kemudian lanjutkan menjelajahi desa dan perbukitan yang indah, termasuk gua pemakaman yang menakutkan tapi menarik. "
Tana Toraja terlindungi dengan aman di balik pegunungan tinggi dan tebing granit terjal di dataran tinggi tengah pulau Sulawesi dan rumah orang Toraja.. 'Ditemukan’ dan terbuka bagi dunia dari isolasi panjang mereka hanya sejak awal abad terakhir, Toraja saat ini masih memegang teguh kepercayaan kuno mereka, ritual dan tradisi, meskipun banyak dari bangsanya yang dimodernisasi atau telah memeluk agama Kristen.
Bangsawan Toraja dipercaya sebagai keturunan makhluk surgawi yang turun melalui tangga surgawi untuk tinggal di bumi ini dalam pemandangan yang indah ini..
Untuk menjaga energi tanah dan rakyatnya, orang Toraja percaya bahwa ini harus dipertahankan melalui ritual yang merayakan hidup dan mati, yang melekat pada musim pertanian. Turis ke Toraja, karena itu, tertarik dengan budaya dan ritualnya yang unik, sebagian besar berpusat di sekitar kuburan dan upacara kematian.
Sementara yang lain lebih memilih untuk menghindari gambar yang tidak wajar dan pergi trekking melalui pemandangan yang spektakuler, pedesaan Toraja yang hampir tak tersentuh mengunjungi desa-desa terpencil, atau bersuka ria dalam arung jeram sungai Sa'dan.
Berkeliling
A Bemo, transportasi lokal, adalah cara terbaik untuk mengenal penduduk setempat, selain mencarter kendaraan (minibus atau Jeep) dengan atau tanpa supir. Nikmati berjalan-jalan di sekitar desa.
Kesana
Untuk sampai ke Tana Toraja seseorang harus terbang ke bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai hub untuk Indonesia Timur, Ada banyak maskapai penerbangan yang terbang ke dan dari Makassar. Satu-satunya cara ke Toraja dari bandara Makassar adalah melalui jalur darat. Tidak ada penerbangan antara Makassar dan Toraja.
Ada juga bus ke Rantepao yang berangkat setiap hari dari Makassar. Perjalanan berlangsung 8 jam dan termasuk berhenti makan. Tiket harus dibeli di kota tetapi bus benar-benar berangkat dari terminal bus DAYA, 20 menit ke luar kota dengan bemo. Beberapa perusahaan di Rantepao menjalankan bus kembali ke Makassar. Jumlah bus setiap hari tergantung jumlah penumpang. Cara terbaik dan termudah untuk menghubungi agen perjalanan berpengalaman untuk mengatur dan mengurus jadwal lengkap Anda ke dataran tinggi Toraja.
Diskusi tentang posting ini