Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia. Tak hanya dikenal dengan keindahannya yang eksotis, Namun kelezatan kuliner pulau ini juga digandrungi oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berbicara tentang masakan Bali, beberapa dari Anda mungkin berpikir tentang Ayam Betutu and Sate Lilit. Walaupun demikian, Masih banyak makanan lain yang bisa Anda nikmati di Pulau Dewata ini. Tum kuliner adalah salah satunya.
Masakan tum sebenarnya mirip dengan botok atau pepes, makanan tradisional yang sering anda temukan di jawa. Biasanya, Tum adalah lauk nasi campur. Tum menggunakan bahan-bahan halal seperti ayam dan sapi, atau non-halal seperti daging babi.
Selain menggunakan daging cincang, Ada juga Tum Ati, yang terbuat dari Hati Ayam. Jika Anda seorang vegetarian atau vegan, jangan khawatir! Anda bisa mencoba Tum Nangka dan Tum Klungan yang terbuat dari kelapa.
Sama seperti hal lainnya di Bali, Tum juga memiliki nilai filosofis. Nilainya dapat ditemukan dalam proses memasak.
Pertama, Tum harus dikukus sampai matang. Artinya manusia harus mawas diri dan memahami dirinya sendiri terlebih dahulu. Begitu, manusia tidak akan saling menuding ketika ada masalah.
Kedua, Tum harus dibungkus rapat dan rapi, agar isi di dalamnya tidak tumpah atau berserakan.
Menurut orang Bali, Metode membungkus berarti setiap orang harus berpikir matang sebelum melakukan atau mengatakan sesuatu.
'Tum' bisa berisi segala jenis daging dan biasanya disajikan dengan nasi dan sayuran, seringkali sebagai bagian dari pemilihan pesanan sampingan yang disajikan dengan lawar Bali.
Resep tum ini akan berhasil 15 parsel dan jika Anda tidak makan daging babi, Anda bisa mengganti daging babi dengan ayam cincang atau daging sapi. Menggunakan daun pisang untuk membungkus tumnya akan memberi Anda rasa asli Bali tetapi jika Anda tidak bisa mendapatkannya, Anda bisa menggunakan kertas timah sebagai gantinya.
Bahan (15 tum):
– 500 gr ayam atau daging sapi cincang
– 3 daun salam
– 2 minyak sayur
– Daun pisang atau kertas timah ( 20 cm X 15 cm )
Pasta Rempah (Hancurkan dengan alu dan lesung atau alat pengolah makanan):
– 2 Bawang Merah
– 3 Siung bawang putih
– Kunyit segar berukuran 3cm
– Lengkuas segar berukuran 3cm
– Jahe segar berukuran 2cm
– Sepotong kencur segar berukuran 4cm (tinggalkan jika tidak tersedia)
– 2 cabai merah kecil
– 1 cabai merah besar
– ½ sdt biji korriander
– ½ sdt lada hitam
– ½ sdt biji wijen
– ¼ sdt bubuk pala
– 1 kemiri
– ½ sdt terasi (pasta udang)
– garam (untuk merasakan)
metode:
- Campur bahan dan bumbu halus termasuk daun salam dan minyak sayur sampai rata.
- Mengambil 2 sdm adonan lalu bungkus dengan daun pisang atau kertas timah. Jika menggunakan daun pisang, gunakan stik koktail agar tetap tertutup (seperti di gambar). Lakukan ini sampai semua campuran habis.
- Masak dengan cara dikukus di atas wajan berisi air mendidih atau menggunakan kukusan hingga matang. Anda juga bisa memanggangnya di oven dengan suhu sedang 45 menit.
- Sajikan dengan nasi dan sambal matah. Ingat - jangan mencoba memakan daun pisang!
Diskusi tentang posting ini