Kawasan zona hijau di provinsi Bali ie Nusa Dua, Sanur, dan Ubud sedang dipersiapkan untuk membuka kembali potensi pariwisata asing.
Dikutip dari Kompas, pejabat di Bali mengatakan mereka akan terus menggunakan vaksin AstraZeneca COVID-19 dalam program vaksinasi yang sedang berlangsung. Bali telah menerima 200,000 dosis vaksin AstraZeneca.
Dan para pejabat juga menyoroti bahwa mereka yang menerima suntikan pertama hanya melaporkan efek samping ringan. Sejauh ini, Efek samping bagi penduduk di Bali termasuk demam atau sakit kepala, dan mudah diobati.
I Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Bali, kata pada hari Jumat, “Bisa dipastikan tidak ada efek samping yang besar. Program vaksinasi COVID-19 masih akan terus menggunakan vaksin dari AstraZeneca.”
Sebagai informasi, beberapa negara membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah yang jarang terjadi, meskipun para ahli, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan manfaat tembakan lebih besar daripada potensi risikonya.
Di Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah menerima laporan efek samping mulai dari demam, sakit tulang, sampai mual.
Diskusi tentang posting ini