Warga Sindangsuka Luragung Keluhkan Berhentinya Aktivitas Tambang Pasir PBK

Warga Sindangsuka Luragung Keluhkan Berhentinya Aktivitas Tambang Pasir PBK - Image Caption


News24xx.com - Warga Desa Sindangsuka Kecamatan Luragung, Kuningan Jawa Barat, menyampaikan keluhan dengan berhentinya aktivitas penambangan pasir milik PT Patriot Bangun Karya (PBK).

Meskipun belum diketahui pasti apa penyebab dari kegiatan dimaksud sekarang tutup, mereka (warga-red) yang setiap hari rutin bekerja pada lokasi tambang pasir tersebut, merasa kehilangan mata pencaharian. Keluhan pun menguat sebab keadaan ini menyangkut urusan kebutuhan ekonomi keluarga.

Seperti diketahui, penambangan pasir PT PBK yang berlokasi di Desa Sindangsuka Kecamatan Luragung, sudah beberapa hari ini tidak menjalankan aktivitas seperti biasa. Sejak Kamis (22/5/2025) sampai hari ini Senin (26/5/2025), di lokasi tidak terlihat lagi ada kegiatan.

Seperti dilansir dari POSKOTAONLINE.COM, Senin (26/5/2025) sore, salah seorang warga Desa Sindangsuka, M Rahmat Hardiana, menyampaikan rasa prihatin atas nasib para pekerja yang sekarang tidak bisa mengais rezeki dari lokasi tambang pasir (PBK-red) itu.

“Warga yang biasanya bekerja dan mendapat rezeki untuk keluarga terpaksa kini harus kehilangan mata pencaharian,”ucapnya turut merasakan nasib warga.

Disebutkan Rahmat, keberadaan kegiatan penambangan pasir yang berjalan di wilayah desanya, dirasakan telah memberikan kontribusi besar khususnya kepada para pekerja dan juga terhadap desa.

“Pendapatan yang diterima dari pekerjaan di lokasi pasir oleh para pekerja warga disini, sangat membantu ekonomi keluarga mereka,”terangnya.

Sehubungan itu, sebagai masyarakat pituin Sindangsuka, dirinya menyampaikan harapan, agar kegiatan penambangan pasir yang berada di wilayahnya, segera dibuka kembali.

“Kita berharap aktivitas penambangan pasir yang menggendong hajat hidup orang banyak ini dapat segera dibuka kembali,”ujarnya.

Hal senada diungkapkan Wahyono warga Dusun Kliwon RW 02 desa setempat. Dia mengatakan, sudah beberapa bulan dirinya bekerja di lokasi itu sebagai tenaga pengorek.

“Keluarga kami memang mengandalkan rezeki setiap harinya dari kegiatan penambangan pasir dan hal itu sangat membantu sekali,”katanya.

Wahyono mengakui, meskipun baru beberapa hari saja tidak bekerja karena lokasi pasirnya tutup, keadaan tersebut langsung memberikan dampak terhadap kebutuhan sehari-hari keluarga.

“Terasa sekali dampak dari berhentinya kegiatan penambangan pasir terhadap nasib puluhan pekerja karena kebutuhan ekonomi hal yang tidak bisa ditunda-tunda,”keluhnya.

Terpisah, Pj.Kepala Desa Sindangsuka, Oman Komara SIP, mengemukakan, pihaknya (pemerintah desa-red) telah mendengar ada keluh-kesah warga mengenai berhentinya aktivitas penambangan pasir milik PT PBK dalam beberapa hari terakhir ini.

“Kami tentu akan menindaklanjuti apa yang dikeluhkan warga terutama para pekerja di sana, sesuai dengan batas-batas kewenangan yang pemerintah desa miliki,”ungkapnya.

Salah satunya sambung Oman, pihak pemerintah desa bersama BPD tentu akan membantu warga, dengan melakukan komunikasi dan koordinasi kepada PT PBK guna meneruskan serta menyampaikan harapan yang diungkapkan para pekerja di desanya.

“Kami juga nanti dapat menerima informasi langsung dari pihak perusahaan, apakah penutupan kegiatan penambangan pasir ini hanya untuk sementara waktu atau seperti apa,”pungkasnya.

Terpisah, merespon keluh-kesah yang diungkapkan para pekerja warga Desa Sindangsuka, pihak PT PBK melalui humasnya, Amung H mengatakan, bisa turut merasakan apa yang dialami warga tersebut.

“Mohon support dan doanya saja dari masyarakat semoga kami dapat kembali membuka kegiatan usaha ini,”ujarnya singkat. ***