Pengelola Judol Jaringan Tiongkok dan Kamboja dalam 10 Bulan Raup Utung Rp20 Miliar

Pengelola Judol Jaringan Tiongkok dan Kamboja dalam 10 Bulan Raup Utung Rp20 Miliar - Image Caption


News24xx.com -  Pengelola peladen (server) dan marketing judi online (judol) jaringan Tiongkok dan Kamboja yang berada di Bogor, Bekasi dan Tangerang dalam 10 bulan meraup untung sekitar Rp20 miliar.

Dalam menjalankan bisnis haramnya para pengelola server dibantu para operator yang digaji Rp7 juta hingga Rp10 juta per bulannya. “Jangka waktu 10 bulan saja para pengelola server dan marketing judi online ditiga lokasi itu mendapat keuntungan Rp20 miliar,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).

Dalam kasus ini penyidik Ditrestipidum Bareskrim Polri mengamankan 22 orang tersangka. Mereka terdiri dari NKP selaku administrasi keuangan. Kemudian, RA, DN dan AN sebagai pengelola server dan marketing judol.

Tersangka lainnya, yakni SY, IK, GRH, AG, AT, IMF, FS, MR, RAW, AI, BA, RH, D, AVP, JF, RNH dan SA berperan sebagai operator judol. Situs hudol ini dikendalikan tersangka memiliki server yang berada di Tiongkok dan Kamboja.

Domain yang digunakan para tersangka di Indonesia adalah Akasia899 dan Tanjung899. Pelaksana teknis di Indonesia memanfaatkan kartu perdana terdaftar untuk membuat akun WhatsApp.

Akun ini dipakai untuk mengirimkan pesan promosi kedua situs judol secara masif kepada jutaan nomor. Operator setiap hari bisa membuat hingga 500 akun WhatsApp.

Mereka menyebarkan ribuan pesan siaran (broadcast) berisi ajakan bergabung, kemudahan deposit dan janji kemenangan (withdraw).

Pihak pengelola menyamarkan uang hasil judol melalui rekening atas nama orang lain. Mereka juga menggunakan mata uang kripto yang dicairkan melalui berbagai payment gateway seolah-olah berasal dari jual beli barang. ***