Sungguh Memprihatinkan, FAKTA Indonesia Soroti Tumpukan Sampah Telantar di Pulau Pramuka

Sungguh Memprihatinkan, FAKTA Indonesia Soroti Tumpukan Sampah Telantar di Pulau Pramuka - Image Caption


News24xx.com -  Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia menyoroti penanganan sampah di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.

Ketua FAKTA Indonesia, Ari Subagyo mengatakan, sampah terlihat menumpuk bahkan tidak jauh dari dermaga hingga mengundang banyak lalat beterbangan.

“Saya kira ini ironis sekali, terlebih mengingat Kantor Kabupaten Kepulauan Seribu ada di Pulau Pramuka. Tidak hanya itu, Pulau Pramuka juga menjadi destinasi wisata, mestinya harus bersih,” kata Ari, Rabu (23/7/2025). Ia mengaku prihatin melihat tumpukan sampah terlantar dan lalat-lalat bertentangan di permukiman warga.

Ari menegaskan, Kepulauan Seribu yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sudah seharusnya memperhatikan betul pentingnya kebersihan lingkungan. “Tumpukan sampah ini ada di sejumlah lokasi, sehingga juga sangat rawan memicu menjangkitnya penyakit,” tegasnya.

Menurut Ari, incinerator yang ada juga tidak berfungsi atau difungsikan. Padahal, pengadaan alat itu dibiayai menggunakan uang rakyat melalui APBD Jakarta. “Mesinnya kelihatan rusak dan tidak terurus. Menurut penuturan warga, operasional incinerator di Pulau permukiman menyebabkan polusi udara yang sangat menganggu,” ujar Ari.

Ari menjelaskan, sampah di Pulau Pramuka biasanya diangkut menggunakan kapal dari Dinas Lingkungan Hidup Jakarta untuk di bawa ke daratan di pesisir utara Jakarta sebelum dibawa ke TPST Bantar Gebang. “Tentu ini memerlukan biaya besar dan waktu penanganan yang lama. Ini perlu solusi alternatif,” ucapnya.

Ari meminta, Pemprov Jakarta bersama Legislatif dapat membuat kajian agar sampah di Kepulauan Seribu bisa ditangani dengan memanfaatkan salah satu pulau kosong atau tak berpenghuni sebagai lokasi pengelolaan sampah terpadu.

“Sampah ini harus ditangani dengan baik. Pemkab Kepulauan Seribu harus betul-betul peduli, termasuk dengan memastikan partisipasi aktif warga dalam melakukan pemilahan sejak dini sampah yang masih bernilai ekonomi,” pungkas Ari. ***