22 Halte Transjakarta Dirusak Massa, Gubernur Pramono: Kerugian Material Capai Rp 51 Miliar

22 Halte Transjakarta Dirusak Massa, Gubernur Pramono: Kerugian Material Capai Rp 51 Miliar - Image Caption
News24xx.com - Dampak unjuk rasa di Jakarta yang berbuntut pada pengrusakan berbagai fasilitas publik mengakibatkan kerugian besar. Khususnya untuk Halte Bus Transjakarta yang dirusak maupun dibakar massa tercatat sebanyak 22 lokasi dengan nilai total sebesar Rp 51 miliar.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang sekaligus menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok massa. “Kerugian akibat kerusakan fasilitas publik selama aksi unjuk rasa di Jakarta diperkirakan mencapai Rp 51 miliar, terdiri dari 22 halte terpadu Transjakarta, MRT, LRT, CCTV, dan lainnya,” ujar Pramono di Jakarta, Senin (1/9).
Pramono merinci dampak kerusakan berupa 22 halte Transjakarta, baik halte BRT dan non-BRT. Dari jumlah tersebut, sebanyak enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 halte lainnya mengalami kerusakan seperti kaca pecah dan vandalisme. “Selain itu, satu pintu tol juga terdampak aksi,” kata Pramono usai menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang membahas perkembangan terkini di ibukota.
Mengenai estimasi kerugian, jelas Pramono, kerusakan infrastruktur untuk MRT Jakarta sebesar Rp 3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur, lainnya Rp5,5 miliar. “Sehingga total kerusakan ada Rp 51,1 miliar,” ujar Pramono di Balaikota.
Pramono menjelaskan, pembersihan seluruh halte yang rusak sudah dimulai sejak Sabtu lalu. Ia juga menyebut, Pemprov DKI akan segera melakukan perbaikan seluruh halte yang terdampak aksi unjuk rasa ini. “Target perbaikan halte Transjakarta dan stasiun MRT akan rampung pada 8-9 September 2025 mendatang,” papar Pramono.
Sedangkan terkait pendanaan perbaikan, Pramono mengatakan akan menggunakan dana kontinjensi. “Kami sudah meminta izin kepada Kajati untuk dilakukan pendampingan, tentunya untuk itu yang digunakan adalah dana kontinjensi,” katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa per 1 September pukul 05.00 WIB, seluruh rute layanan Transjabodetabek di 14 koridor sudah beroperasi normal. “Memang ada sedikit hambatan tetapi kami yakin sekarang ini pasti sudah normal,” kata dia.
Lebih lanjut, Pramono menegaskan kembali bahwa layanan transportasi baik Transjakarta maupun MRT berlaku gratis selama 31 Agustus-7 September 2025 seiring dengan perbaikan yang dilakukan. Sedangkan dana subsidi yang digunakan untuk layanan gratis transportasi selama sepekan tersebut sekitar Rp18 miliar. ***